Selasa, 22 Desember 2015

Psikologi Manajemen



MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN ]
PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA 





NAMA : REIZA APRIANI 
KELAS : 3PA11
NPM : 17513369 

FAKULTAS PSIKOLOGI '
UNIVERSITAR GUNADARMA DEPOK



BAB I

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 
          Dalam suatu perusahaan dibutuhkannya sumber daya manusia sebagai pekerja dalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal.

B. Rumusan Masalah 
1. Apa Pengertian Psikologi Sumber Daya Manusia ?
2. Apa Perbedaan Psikologi Sumber Daya Manusia dengan Manajemen Sumber Daya Manusia?






BAB II

PEMBAHASAN 

A. Pengertian Sumber Daya Manusia 
            Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 
           Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah
organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. 
          Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. 
 
B. Pengertian Psikologi Sumber Daya Manusia 
            Psikologi sumber daya manusia memberi perhatian terhadap semua aspek dari penerapan berbagai perbedaan individu. Aamodt (1995) menjelaskan bahwa psikolog industry dan organisasi dan manajemen sumber daya manusia (human resource) yang professional termasuk di dalamnya praktik psikologi sumber daya manusia juga melakukan penelitian pada bidang gerak.

C. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 
            Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
           Menurut Henry Simamora dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
           Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. 
 
D. Perilaku Organisas
             Perilaku organisasi sering kali melakukan survey terhadap sikap-sikap para karyawan untuk menentukan para karyawan yang mempercayai tentang kekuatan dan kelemahan organisasi.  Bagian khusus dari perilaku organisasi adalah salah satu ruang lingkup psikologi industry dan organisasi yang berguna untuk mengantisipasi setiap factor yang mempengaruhi perilaku individu daam organisaisi seperti :Peranan-hubungan perilaku;Tekanan kelompok yang mengarah terhadap individu;Perasaan pribadi dalam hubungannya dengan organisasi dan bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam organisasi.
            Umumnya psikologi sumber daya manusia lebih memperhatikan persoalan pada tingkat individu, sedangkan perilaku organisasi lebih mengantisipasi pengaruh social dan kelompok.

E. Psikologi Rekayasa 
           Psikologi rekayasa mencoba untuk memodifikasi lingkungan kerja yang menguntungkan untuk ketrampilan-ketrampilan dan bakat-bakat karyawan. Faktor-faktor psikologi rekayasa, time in motion study, dan ergonomic adalah nama-nama lain dari bidang tersebut secara khusus.
Para psikolog di bidang psikologi rekayasa juga member perhatian terhadap factor manusia pada rancangan tempat kerja, interaksi antara manusia dengan mesin, dan kelelahan fisik, mental dan stress kerja

F. Vokasional dan Konseling Karier
           Penggabungan antara bidang konseling dengan psikologi industry dan organisasi (vocational and career counseling). Konseling mengantisipasi masalah karyawan dalam pekerjaannya, sedangkan psikolog atau konselor industry dan organisasi berorientasi.

G. Pengembangan Organisasi 
           Para psikolog industry dan organisasi tertarik dalam menguji berbagai variasi metode training dan pengembangan untuk mengembangkan bakat-bakat dari antara karyawan yang baru dan yang sudah ada dalam suatu organisasi. Psikolog yang berada dalam bidang gerak ini umumnya bekerja dalam departemen, penelitian, training dan pengembangan pada suatu organisasi dan meliputi berbagai kegiatan seperti : Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan training dari suatu organisasi dan Mengembangkan system training dari suatu organisasi mengembangkan system training dan mengevaluasi keberhasilan mereka.

H. Hubungan Industrial
            Psikologi industry dan organisasi dalam bidang gerak ini mempunyai kontak tertutup dengan para ahli dalam hubungannya dengan tenaga kerja,yang mana orang dengan pengetahuannya tentang peerintahan dan hukum-hukum perburuan menangani kedudukan para karyawan, tawar menawar secara kolektif dan penyelesaian pertentangan.
            Hubungan industrial ini akan mengantisipasi problematika di antara para majikan dan para karyawan umumnya yang termasuk ke dalam Serial Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Dalam hubungan industrial ini mengarah pada persoalan-persoalan seperti kerja sama dan konflik di antara beberapa bagian pekerjaan, memecahkan pertentangan-pertentangan dan tawar-menawar atau merundingkan persetujuan (negotiation) di antara golongan (segments) di antara tenaga kerja (work face).

I. Perbedaan Psikologi Sumber Daya Manusia dengan Manajemen Sumber Daya Manusia
  •  Dalam psikologi sumber daya manusia membahas bagaimana merekrut tenaga kerja sedangkan dalam manajemen sumber daya alam membahas tentang pengembangan dan strategi perusahaan 
  • Dalam psikologi sumber daya manusia melihat bagaimana tenaga kerja berperilaku dalam linkungan kerjanya sedangkan manajemen sumber daya manusia mengarahkan dan mengatur tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan


BAB III

PENUTUP 

Psikologi sumber daya manusia dalam penerapannya bagaimana tenaga kerja berprilaku dalam lingkungan kerjanya. adanya manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan mengarahkan dan mengatur tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan. dalam mencapai tujuan tersebut diperlukannya tenaga kerja yang berkualitas  


Sumber : 
http://sd.unusa.ac.id/?p=117
http://jeffy-louis.blogspot.co.id/2011/10/psikologi-sumber-daya-manusia-personnel.html
https://sinotonk.wordpress.com/2009/11/01/manajemen-sumber-daya-manusia-dan-psikologi/

Selasa, 08 Desember 2015

Psikologi Manajemen

SOETATMO HOTEL 

  
Hotel Soetatmo adalah hotel modern yang terletak di pusat kota Bogor, Indonesia. Hotel kami memiliki 150 luxurious rooms, 15 exclusive meeting room, dan 3 ballrooms. Setiap kamar di lengkapi dengan free wif, air conditioner, hot water, dan kunci elektronik. sistem keamanan hotel kami di lengkapi dengan teknologi digital 24 jam. Kami memiliki 5 restoran dengan hidangan yang lezat dan suasana yang nyaman.


Tujuan :

 Memberikan pelayanan hospitality terbaik untuk konsumen.

Visi : 

 Menjadi hotel nomer 1 di kota Bogor dengan pelayanan prima dan nyaman

Misi :  

  • Menerapkan pelayanan kelas internasional.
  • Mencangkup semua segmen konsumen dengan melakukan strategi pemasaran yang jitu.  
  • Menciptakan SDM yang berkualitas internasional. 

Struktur Organisasi : 

 


Minggu, 08 November 2015

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Training Presentation Skill

Tujuan :
  1. Meningkatkan kemampuan presentasi bagi karyawan 
  2. Meningkatkan teknik teknik presentasi karyawan 
  3. Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi karyawan dalam menjalankan tugas 
Sasaran/Peserta :
sasaran dalam pelatihan ini adalah seluruh karyawan untuk level supervisor ke atas

Waktu dan Tempat Pelaksanaan :
Pelatihan ini akan di laksanakan pada :
Hari/Tanggal  : Senin/ 9 November 2015
Waktu             : 08.00 - 15.00 WIB
Tempat           : auditorium perusahaan

Materi pelatihan :
pada pelatihan ini jenis materi yang di gunakan berupa soft kill training. materi yang akan di gunakan dalam pelatihan ini yaitu : 
  1. Dasar presentasi 
  2. Publik speaking 
  3. Teknik mengatasi nervous 
  4. Latihan
Metode Pelaksanaan :
Metode yang di gunakan dalam pelatihan ini adalah group discussion, para pserta latihan akan membentuk sebuah kelompok yang nantinya akan membuat suatu materi presentasi.




Senin, 02 November 2015

Fungsi Perencanaan & Pengoranisasian (Seleksi dan Penempatan Pelatihan dan Pengembangan)

Pada pertemuan ke dua mata kuliah psikologi managemen tanggal 27 Oktober 2015 pembahasan yang diterangkan mengenai Fungsi Perencanaan & Pengoranisasian (Seleksi dan Penempatan Pelatihan dan Pengembangan) . Seleksi calon tenaga kerja dinilai sejauh mana mereka memiliki ciri-ciri yang disyaratkan sesuai dengan perusahaan yang bersangkutan.
proses penyeleksian tenaga kerja di bagi menjadi dua tahap, yaitu :
Tahap pertama : pencarian calon tenaga kerja melalui iklan, sosial media, sosialisai ke kampus-kampus sesuai dengan lowongan yang di butuhkan, dan membuka stand di bursa tenaga kerja.
Tahap kedua : penyeleksian terhadap calon tenaga kerja yang sudah melamar melalui tahap pertama. 
Tahap 1 : seleksi surat lamaran
Tahap 2 : wawancara awal
Tahap 3 : ujian, psikotes, wawancara
Tahap 4 : penilaian akhir
Tahap 5 : pemberitahuan dan wawancara akhir
Tahap 6 : penerimaan
setelah melalui dua tahapan proses penerimaan tenaga kerja kemudian tenaga kerja yang sudah melewati tahap pertama dan kedua akan dilakukan tahap penempatan yang sesuai dengan keahliannya. Penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon tenaga kerja pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan dari calon untuk berhasil pada pekerjaan (Munandar, 2001).
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.
Pelatihan dan pengembangan diadakan atau di selenggarakan ketika tenaga kerja kurang dalam kinerja kerjanya dan ketika ada pembaruan teknologi baru. sebelum diadakannya pelatihan dan pengembangan tenaga kerja pelaksana pelatihan dan pengembangan tenaga kerja menentukan tema dan proses belajar yang akan di gunakan dalam pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

Senin, 19 Oktober 2015

TUGAS 3 : PSIKOLOGI MANAJEMEN

Studi Kasus

Di salah satu perusahaan nirlaba direktur perusahaan tersebut memiliki 13 karyawan. perusahaan nirlaba tersebut mempunyai masalah terhadap karyawannya, direktur perusahaan tersebut merasa bahwa ada banyak masalah antarpribadi yang terjadi antar karyawan, yang menyebabkan mereka tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan mereka tidak terlihat bahagia. ada banyak ketegangan dari karyawan dan para karyawan merasa malas untuk menghadiri pertemuan kelomppok.

Menurut saya untuk mengurangi konflik yang ada di dalam perusahaan nirlaba tersebut sebaiknya diadakan mediasi antar pihak yang bersangkutan. Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak. Setelah dilakukannya mediasi kemudian di adakannya kerja team untuk lebih mengkompakan karyawan dan diadakan juga gatering agar menjalin komunikasi antar karyawan.

Sumber :
Aamodt, M. 2010. Industrial/Organizational Psychology: An Applied Approach. California : Thomson Wadsworth
https://id.wikipedia.org/wiki/Mediasi

Senin, 12 Oktober 2015

PEKERJAAN DENGAN TUGASNYA

HAKIM
 Hakim (Inggris: Judge;Belanda: Rechter) adalah pejabat yang memimpin persidangan. Istilah "hakim" sendiri berasal dari kata Arab حكم (hakima) yang berarti "aturan, peraturan, kekuasaan, pemerintah". Ia yang memutuskan hukuman bagi pihak yang dituntut. Hakim harus dihormati di ruang pengadilan dan pelanggaran akan hal ini dapat menyebabkan hukuman. Hakim biasanya mengenakan baju berwarna hitam. Kekuasaannya berbeda-beda di berbagai negara.


Beberapa tugas dan kewajiban pokok hakim dalam bidang peradilan secara normative telah diatur dalam UU No. 4 Tahun 2004 antara lain:
1. Mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang (pasal 5 ayat 1).
2. Membantu para pencari keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengetasi segala hambatan dan rintangan demi terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan (pasal 5 ayat 2).
3. Tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib memeriksa dan mengadilinya (pasal 14 ayat 1)
4. Memberi keterangan, pertimbangan dan nasihat-nasihat tentang soal-soal hukum kepada lembaga Negara lainnya apabia diminta (pasal 25).
5. Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami bilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat (pasal 28 ayat 1).

DIREKTUR UTAMA
Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.



Tugas seorang direktur :
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan
3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
4. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
5. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
6. Memimpin seluruh  dewan atau komite eksekutif
7. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)
8. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan  dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan
9. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar
10. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
11. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
12. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum.

SEKRETARIS
Sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik, penggunaan komputer, dan pengaturan agenda. Mereka biasanya bekerja di belakang meja. Sebagian besar sekretaris adalah wanita.

Seorang sekretaris merupakan fungsi pekerjaan yang memiliki multi tugas. Tugas seorang sekretaris sangat bervariasi dan bermacam-macam. Berikut ini uraian tugas sekretaris :
1. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya.
2. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR).
3. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.\
4. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
5. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
6. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.


Sumber :
https://sumberpiji.wordpress.com/tag/tugas-hakim/
https://id.wikipedia.org/wiki/Hakim
https://www.facebook.com/notes/nopri-yadi-yadi/tugas-tanggung-jawab-direktur-utama-direktur-komisaris/10201006874319529
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekretaris
http://www.jobdesc.net/job-desc/tugas-dan-job-deskripsi-sekretaris.html

Sabtu, 03 Oktober 2015

PSIKOLOGI MANAJEMEN

kali ini saya akan membahas tentang psikologi manajemen. apa sih psikologi manajemen itu ? lalu apa kaitannya manajemen dengan psikologi?
jadi, Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. 

menurut Stoner organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. Organisasi (industri) dapat di pandang sebagai suatu sistem terbuka.
karena ilmu psikologi mempelajari manusia mampu mengintervensi berbaga i faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang tinggi untuk produktivitas perusahaan dan manusia merupakan SDM yang terpenting dari modal kerja perusahaan.
manajemen memeliki empat fungsi manajemen, yaitu :
1. Fungsi Perencanaan, Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat  untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Fungsi Pengorganisasian, Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
3. Fungsi Pengarahan dan Implementasi, Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian, Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber Daya dalam manajemen terbagi menjadi lima hal, yaitu :
1. Sumber Daya Manusia, pekerja merupakan SDM dalam suatu perusahaan.
2. Sumber Daya Informasi, merupakan data informasi suatu perusahaan.
3. Sumber Daya Fisik, merupakan komponen yang berada dalam suatu perusahaan tersebut sepeprti kursi, meja, komputer, dll.
4. Sumber Daya Keungan, semua yang bersumber dari uang pada suatu perusahaan
5. Sumber Daya Alam, segala sesuatu yang berhubungan dengan alam yang bisa berguna bagi suatu perusahaan.
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lainnya.
Unsur komunikasi:
1. Adanya pengirim berita
2. Penerima berita
3. Berita yg dikirim :
    Fakta dan informasi
    Emosi
    Fakta yg bercampur emosi
4. Media pengiriman



 

Senin, 27 April 2015

FENOMENA DEPRESI : BUNUH DIRI & HUBUNGAN ANTARA KESEHATAN MENTAL DENGAN RELIGIUSITAS

Haiiiii ......

         saya akan memberikan sedikit informasi mengenai salah satu fenomena-fenomena yang dialami oleh orangnya mengalami depresi, yaitu bunuh diri. Kenapa sih orang yang mengalami depresi berat memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ? berikut penjelasan yang dapat saya berikan :)


        Menurut Sadock dan Sadock (2007) pengertian depresi merupakan suatu gangguan mood. Mood adalah suasana perasaan yang meresap dan menetap yang dialami secara internal dan yang mempengaruhi perilaku seseorang dan persepsinya terhadap dunia. Depresi adalah suasana perasaan tertekan (depressed mood) yang dapat merupakan suatu diagnosis penyakit atau sebagai sebuah gejala atau respons dari kondisi penyakit lain dan stres terhadap lingkungan. Gangguan Depresi dianggap unipolar karena gangguan ini terjadi hanya pada satu arah atau kutub emosional.

BUNUH DIRI

    
       Pikiran-pikiran bunuh diri menjadi cukup umum bagi orang yang mengalami gangguan depresi mayor atau depresi berat. Suatu survei terkini yang cukup mewakili secara nasional menemukan bahwa 13% dari orang dewasa di AS dilaporkan pernah memiliki pikiran bunuh diri dan 4,6% dilaporkan melakukan percobaan bunuh diri (Kessler, Borges, & Walters, 1999).
      Bunuh diri adalah penyebab kematian utama di antara orang-orang dengan usia 15 hingga 24 tahun di AS. Percobaan bunuh diri sering kali terjadi dalam upaya merespons terhadap peristiwa hidup yang penuh tekanan. Orang yang mempertimbangkan bunuh diri pada saat stres kemungkinan kurang memiliki keterampilan memecahkan masalah dan kurang dapat menemukan cara-cara alternatif untuk coping dengan stresor yang mereka hadapi.
       Model psikodinamika klasik memandang depresi sebagai pengalihan kedalam dari rasa marah terhadap representasi internal atas objek cinta yang hilang. Kemudian, bunuh diri mewakili kemarahan yang diarahkan kedalam yang menjadi bersifat membunuh. Jadi, orang yang bunuh diri tidak berusaha menghacurkan dirinya sendiri. Mereka malah mencari cara untuk mengekspresikan rasa marah mereka terhadap representasi internal atas objek cintanya. Freud berspekulasi bahwa bunuh diri kemungkinan di motivasi oleh "insting kematian," suatu kecenderungan untuk kembali kekeadaan bebas tekanan yang ada sebelum kelahiran. sedangkan menurut teoritikus eksistensial dan humanistik menghubungkan bunuh diri dengan persepsi bahwa hidupnya lebih menjemukkan, lebih kosong, dan lebih membosankan daripada orang yang tidak bunuh diri. (Mehrabian & Weinstein, 1985).

Berikut contoh kasus bunuh diri di indoneisa yang dialami oleh gadis muda karna mendapat tekanan dari ibu tirinya :


Jakarta - Seorang ABG, berinisial AFP (16) ditemukan tewas di rumahnya di Gang Pesantren, Kebon Kelapa, Kamal, Kalideres. ABG tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena depresi tertekan ibu tiri.

Kapolsek Kalideres, Kompol Dermawan Karosekali membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, korban ditemukan Minggu (26/4) pagi, dengan posisi tergantung di kusen kamar.

"Hasil penylidikan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan kuat, korban tewas karena bunuh diri. Pihak keluarga juga tidak berkenan untuk mengautopsi tubuh korban," terang Karosekali saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2015) malam.

Menurut pengakuan tetangga korban, Tommy (30), diketahui bahwa korban baru empat bulan tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Karena tidak sekolah, korban sering membantu berjualan di pasar untuk menjual kelapa parut.

"Selama ini, dia ikut berjulan dan tinggal bersama ayah kandung sama ibu tiri dan dua adik tirinya," ujar Tommy

Tommy menuturkan, selama tinggal dengan ayahnya korban terlihat sering sedih. Dirinya sering cerita ke temannya kalau ibu tirinya sering cemburu karena lebih disayang ayah kandungnya.

"Kalau cerita itu, dia gak tahan sama tekanan ibu tirinya yang cemburu kalau ayah kandungnya lebih sayang ke dia," kata Tommy tepat di depan kios Putri berjualan.

Sang Ayah saat dikonfirmasi menepis kalau anaknya bunuh diri karena depresi. Dirinya juga mengaku telah ikhlas menerima anaknya meninggal dunia.

"Nggak ada apa-apa kok. Kami sekeluarga juga sudah ikhlas," kata Aris secara terpisah.
sumber : http://news.detik.com/read/2015/04/26/191909/2898506/10/abg-yang-bunuh-diri-di-jakbar-diduga-karena-tekanan-ibu-tiri

     nah dari contoh kasus yang saya berikan kemungkinan terbesar seseorang untuk melakukan bunuh diri dikarenakan adanya tekanan dari lingkungan yang tidak bisa di terima oleh orang tersebut sehingga membuat ia menjadi depresi. seperti yang sudah saya bahas diatas penyebab seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah depresi yang sagat berat atau Depresi Mayor.

DEPRESI MAYOR 

Terjadinya satu atau lebih periode atau episode depresi tanpa ada riwayat terjadinya episode manik atau hipomanik alami. Seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikuti dengan kembalinya mereka pada keadaan fungsional yang biasa. Seseorang yang mengidap depresi mayor akan mengalami mood yang menurun, gangguan selera makan dan tidur, dan kurangnya motivasi & minat. Biasanya orang yang sudah sembuh dari depresi mayor akan bisa mengalami kembali depresi mayor dan mempunyai keinginan untuk bunuh diri.

HUBUNGAN ANTARA KESEHATAN MENTAL DENGAN RELIGIUSITAS

 

Religiusitas atau yang biasanya kita kenal dengan hal hal yang berhubungan dengan Agama atau kepercayaan masing masing orang sangat berfungsi sebagai terapi bagi jiwa yang gelisah dan terganggu dan terganggu, berperan sebagai alat pencegah terhadap kemungkinan mengalami gangguan kejiwaan. Kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap agama atau keyakinan seseorang dikarenakan sejak kecil seseorang sudah mempuyai agama atau keyakinan yang menjadi pedoman hidupnya dan menentukan kontruksi hidupnya sejak kecil jika sejak kecil belum mengenal agama atau keyakinan ketika ia sudah menjadi remaja atau dewasa maka akan mengalami kegelisahan dalam jiwa dan akan mendorong remaja tersebut ke arah kelakuan-kelakuan yang kurang baik
Sebaiknya kita lebih mendalami lagi agama atau kepercayaan kita agar kelak menjadi pribadi yang baik dan mental yang sehat. 

 sumber : 

Rakhmat, Jalaludin. 2003. Psikologi Agama : Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan Pustaka.
Nevid, Jeffrey S, Spencer A. Rathus,dkk.2003.Psikologi Abnormal Edisi kelima.Jakarta:Erlangga
Semiun, Yestinus. 2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta. Kanisius. 
Jalaluddin. 2000. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


 



Jumat, 27 Maret 2015

Sejarah Kesehatan Mental, Konsep Kesehatan Mental, dan Model Kesehatan Barat dan Timur

A. Sejarah Kesehatan Mental 


Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental) (Yusak Burhanuddin, 1999: 9).

Kesehatan mental (mental hygiens) adalah ilmu yang meliputi sistem tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan ruhani (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004: 154) Menurut H.C. Witherington, kesehatan mental meliputi pengetahuan serta prinsip-prinsip yang terdapat lapangan Psikologi, kedokteran, Psikiatri, Biologi, Sosiologi, dan Agama (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004: 154)


1. Kesehatan Mental Pra-Ilmiah  
Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana. Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan. 

2. Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya
praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh. Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan juga. 

3. Era Pra-Ilmiah 
a)    Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif animeisme, ada kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau dikuasisi oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang primitrif percaya bahwa angin bertiup, ombak mengalun, batu berguling, dan pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda tersebuit. Orang yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dari korban.
b) Kemunculan Naturalisme
Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi pada zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikuutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan ”Naturalisme”, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam. 

4. Era Ilmiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme (irrasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya Psikologi Abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1783. Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama dsekade 1900-19090 beberpa organisasi kesehetran mental telah didirikan, sepert: American Social Hygiene Associatin (ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene

B. Konsep Mental 


     Konsep kesehatan mental berhubungan erat dengan efiensi, akan teteapi konsep efiensi mempunyai arti sendiri, yakni penggunaan kapasitas-kapasitas untuk mencapai hasil sebaik mungkin dalam keadaan yang ada pada waktu itu. Efiensi mental adalah penggunaan kapasitas-kapasitas kita secara efektif untuk mengamati, membayangkan, belajar, berpikir, memilih, dan juga mengembangkan terus menerus fungsi-fungsi mental sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi. Sehat dan sakit adalah keadaan biopsikososial yang menyatu dengan kehidupan manusia. Sehat (health) adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita rasakan dan diamati keadaannya. konsep “sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”.

C. Kesehatan Mental Barat & Timur 


1. Model Barat 
a) Model Biomedis 
dipengaruhi oleh filosofi yunani (Plato & Aristoteles). manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Semboyan " Mens Sana In Corpore Sana" memiliki 5 asumsi menurut Freud (1991), yaitu : 
1) Terdapat perbedaan nyata antara tubuh dan jiwa sehingga penyakit diyakini berada pada satu bagian tubuh tertentu.
2)Penyakit dapat direduksi pada gangg fungsi tubuh.
3) Penyakit disebabkan oleh suatu penyebab khusus yang secara potensial dpt diidentifikasi.
4)Tubuh seperti sebuah mesin.
5)Tubuh adalah objek yang perlu diatur dan dikontrol.


b) Model Psikiatris
Menggunakan berbagai model untuk menjelaskan penyebab gangg mental.
1)Model organik: menekankan pada perubahan fisik dan biokimia di otak.
2)Model psikodinamik: berfokus pada faktor perkembangan dan pengalaman.
3)Model behavioral: psikosis terjadi karena kemungkinan2 lingkungan.
4)Model sosial: menekankan gangg dalam konteks performansnya.


2. Model Timur

Bersifat lebih holistik (Joesoef, 1990).
a) Holistik sempit
     Organisme manusia dilihat sbg suatu sistem kehidupan yang semua komponennya saling terkait dan saling tergantung.
b) Holistik luas
     Sistem tersebut merupakan suatu bagian integral dari sistem2 yang lebih luas, dimana orginasme individual berinteraksi terus menerus dengan lingkungan fisik dan sosialnya, yaitu tetap terpengaruh oleh lingkungan tapi jg bisa m’ngaruhi dan mengubah lingkungan. 


sumber : 

  https://hikmatkj.wordpress.com/kesehatan/rohani/pengertian-kesehatan-mental-dan-konsep-sehat/ di akses pada 11 november 2012
Semium, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kansius.\
fakhrurrozi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24029/KesMen.ppt (didownload pada 26 Maret 2015)