MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN ]
PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA
NAMA : REIZA APRIANI
KELAS : 3PA11
NPM : 17513369
FAKULTAS PSIKOLOGI '
UNIVERSITAR GUNADARMA DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan dibutuhkannya sumber daya manusia sebagai pekerja dalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal.
dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Psikologi Sumber Daya Manusia ?
2. Apa Perbedaan Psikologi Sumber Daya Manusia dengan Manajemen Sumber Daya Manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah
organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
B. Pengertian Psikologi Sumber Daya Manusia
Psikologi sumber daya manusia memberi perhatian terhadap semua aspek dari penerapan berbagai perbedaan individu. Aamodt (1995) menjelaskan bahwa psikolog industry dan organisasi dan manajemen sumber daya manusia (human resource) yang professional termasuk di dalamnya praktik psikologi sumber daya manusia juga melakukan penelitian pada bidang gerak.
C. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Henry Simamora dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Menurut Henry Simamora dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
D. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi sering kali melakukan survey terhadap sikap-sikap para karyawan untuk menentukan para karyawan yang mempercayai tentang kekuatan dan kelemahan organisasi. Bagian khusus dari perilaku organisasi adalah salah satu ruang lingkup psikologi industry dan organisasi yang berguna untuk mengantisipasi setiap factor yang mempengaruhi perilaku individu daam organisaisi seperti :Peranan-hubungan perilaku;Tekanan kelompok yang mengarah terhadap individu;Perasaan pribadi dalam hubungannya dengan organisasi dan bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam organisasi.
Umumnya psikologi sumber daya manusia lebih memperhatikan persoalan pada tingkat individu, sedangkan perilaku organisasi lebih mengantisipasi pengaruh social dan kelompok.
E. Psikologi Rekayasa
Psikologi rekayasa mencoba untuk memodifikasi lingkungan kerja yang menguntungkan untuk ketrampilan-ketrampilan dan bakat-bakat karyawan. Faktor-faktor psikologi rekayasa, time in motion study, dan ergonomic adalah nama-nama lain dari bidang tersebut secara khusus.
Para psikolog di bidang psikologi rekayasa juga member perhatian terhadap factor manusia pada rancangan tempat kerja, interaksi antara manusia dengan mesin, dan kelelahan fisik, mental dan stress kerja
Para psikolog di bidang psikologi rekayasa juga member perhatian terhadap factor manusia pada rancangan tempat kerja, interaksi antara manusia dengan mesin, dan kelelahan fisik, mental dan stress kerja
F. Vokasional dan Konseling Karier
Penggabungan antara bidang konseling dengan psikologi industry dan organisasi (vocational and career counseling). Konseling mengantisipasi masalah karyawan dalam pekerjaannya, sedangkan psikolog atau konselor industry dan organisasi berorientasi.
G. Pengembangan Organisasi
Para psikolog industry dan organisasi tertarik dalam menguji berbagai variasi metode training dan pengembangan untuk mengembangkan bakat-bakat dari antara karyawan yang baru dan yang sudah ada dalam suatu organisasi. Psikolog yang berada dalam bidang gerak ini umumnya bekerja dalam departemen, penelitian, training dan pengembangan pada suatu organisasi dan meliputi berbagai kegiatan seperti : Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan training dari suatu organisasi dan Mengembangkan system training dari suatu organisasi mengembangkan system training dan mengevaluasi keberhasilan mereka.
H. Hubungan Industrial
Psikologi industry dan organisasi dalam bidang gerak ini mempunyai kontak tertutup dengan para ahli dalam hubungannya dengan tenaga kerja,yang mana orang dengan pengetahuannya tentang peerintahan dan hukum-hukum perburuan menangani kedudukan para karyawan, tawar menawar secara kolektif dan penyelesaian pertentangan.
Hubungan industrial ini akan mengantisipasi problematika di antara para majikan dan para karyawan umumnya yang termasuk ke dalam Serial Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Dalam hubungan industrial ini mengarah pada persoalan-persoalan seperti kerja sama dan konflik di antara beberapa bagian pekerjaan, memecahkan pertentangan-pertentangan dan tawar-menawar atau merundingkan persetujuan (negotiation) di antara golongan (segments) di antara tenaga kerja (work face).
Hubungan industrial ini akan mengantisipasi problematika di antara para majikan dan para karyawan umumnya yang termasuk ke dalam Serial Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Dalam hubungan industrial ini mengarah pada persoalan-persoalan seperti kerja sama dan konflik di antara beberapa bagian pekerjaan, memecahkan pertentangan-pertentangan dan tawar-menawar atau merundingkan persetujuan (negotiation) di antara golongan (segments) di antara tenaga kerja (work face).
I. Perbedaan Psikologi Sumber Daya Manusia dengan Manajemen Sumber Daya Manusia
- Dalam psikologi sumber daya manusia membahas bagaimana merekrut tenaga kerja sedangkan dalam manajemen sumber daya alam membahas tentang pengembangan dan strategi perusahaan
- Dalam psikologi sumber daya manusia melihat bagaimana tenaga kerja berperilaku dalam linkungan kerjanya sedangkan manajemen sumber daya manusia mengarahkan dan mengatur tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan
BAB III
PENUTUP
Psikologi sumber daya manusia dalam penerapannya bagaimana tenaga kerja berprilaku dalam lingkungan kerjanya. adanya manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan mengarahkan dan mengatur tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan. dalam mencapai tujuan tersebut diperlukannya tenaga kerja yang berkualitas
Sumber :
http://sd.unusa.ac.id/?p=117
http://jeffy-louis.blogspot.co.id/2011/10/psikologi-sumber-daya-manusia-personnel.html
https://sinotonk.wordpress.com/2009/11/01/manajemen-sumber-daya-manusia-dan-psikologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar