MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN
KOMUNIKASI ORGANISASI
KOMUNIKASI ORGANISASI
Di Susun Oleh :
Reiza Apriani (17513369)
3PA11
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
Depok
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi sangat diperlukan dalam melakukan kegitan sehari-hari baik di lingkungan keluarga ataupun lingkungan tempat bekerja. Komunikasi memungkinkan seseorang untuk lebih mengelan satu sama lain dan lenih memahami seseorang. Komunikasi berasal dari bahasa inggris yang memiliki asal usul kata dari bahasa latin yaitu communis artinya milik bersama atau membagi yang merupakan sebuah proses untuk membangun kebersamaan dan pengertian. Kemudian secara terminologi, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh satu pihak kepada pihak yang lainnya atau banyak pihak supaya bisa terhubung dengan lingkungan yang ada disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian komunikasi organisasi?
- Apa faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi?
- Apa saja tipe-tipe komunikasi organisasi?
- Bagaimana proses komunikasi organisasi?
- Apa hambatan dalam komunikasi organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Organisasi
Menurut William J. Seller adalah suatu proses dimana simbol nonverbal dan verbal dikirimkan, diterima dan diberi makna.
Menurut Carl I. Hovland adalah sebuah proses yang mungkin seseorang dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan untuk mengubah pola tingkah laku orang lain.
Menurut Onong Uchjana Effendy adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat, mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang dapat menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan bertujuan memberitahu,
B. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Organisasi
Raymond V. Lesikar telah menguraikan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi, yaitu :
1. Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam dua cara. Pertama, liputan saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Kedua, saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar tingkat-tingkat organisasi.
2. Struktur wewenang organisasi mempunyai pengaruh yang sama terhadap efektivitas organisasi.
3. Spesialisasi jabatan biasanya akan mempermudah komunikasi dalam kelompok-kelompok yang berbeda.
4. Pemilikan informasi berarti bahwa individu-individu mempunyai informasi khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan mereka.
C. Tipe-tipe Komunikasi Organiasasi
Menurut Gibson et al. (1997) terdapat tiga jenis komunikasi formal dalam organisasi, yaitu : komunikasi horizontal, komunikasi diagonal, dan komunikasi vertikal.
1. Komunikasi horizontal (komunikasi lateral/menyamping)
Komunikasi horizontal merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi. Menurut Daft (2003), komunikasi bentuk ini selain berguna untuk menginformasikan juga untuk meminta dukungan dan mengkoordinasikan aktivitas. Komunikasi horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi sehingga mempercepat tindakan (Robbins, 2001). Kemudahan koordinasi ini menurut Liaw (2006) disebabkan adanya tingkat, latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang relatif sama antara pihak-pihak yang berkomunikasi, serta adanya struktur formal yang tidak ketat.
2. Komunikasi diagonal (komunikasi silang)
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak kepada pihak lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak tidak berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain. Koontz et al. (1989) mengatakan bahwa komunikasi silang ini tidak mengikuti hirarki organisasi tetapi memotong garis komando. Komunikasi ini merupakan saluran komunikasi yang jarang digunakan dalam organisasi, namun penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui saluran lain. Penggunaan komunikasi ini selain untuk menanggapi kebutuhan dinamika lingkungan organisasi yang rumit, juga mempersingkat waktu dan memperkecil upaya yang dilakukan organisasi (Gibson et al., 1997).
3. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Robbins (2001) menjelaskan bahwa komunikasi vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara timbal balik. Dalam lingkungan organisasi atau kelompok kerja, komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan hidup suatu organisasi. Bahkan menurut Stoner dan Freeman (1994), dua per tiga dari komunikasi yang dilakukan dalam organisasi antara atasan dan bawahan berlangsung secara vertikal, sehingga peran komunikasi vertikal sangat urgen dalam organisasi.
D. Proses Komunikasi Organisasi
1. Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
2. Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan.
3. Proses pengiriman
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.
4. Proses penerimaan
Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
5. Proses decoding
Pesan-pesan yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir.
6. Proses tindakan
Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.
E. Hambatan dalam Komunikasi Organisasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
- Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
- Hambatan dalam penyandian/simbol hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
- Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan
- Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
- Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
- Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain-lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi dalam organisasi sudah menjadi kebutuhan karna dengan adanya komunikasi dalam organisai memudahkan seseorang untuk bertukar informasi dan menambah wawasan. Tujuan komunikasi organisasi adalah sebagai saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk mendorong atau mempertinggi motivasi perantara dan sebagai sarana yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya.
Sumber :
http://informasiana.com/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli/
http://aldairchristiawan.blogspot.co.id/2013/04/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/02/3-jenis-komunikasi-formal-dalam.html
http://annisafujiyana.blogspot.co.id/2013/05/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://beruangkaki5.blogspot.co.id/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://informasiana.com/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli/
http://aldairchristiawan.blogspot.co.id/2013/04/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/02/3-jenis-komunikasi-formal-dalam.html
http://annisafujiyana.blogspot.co.id/2013/05/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://beruangkaki5.blogspot.co.id/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html